Jumat, 08 Januari 2010

Company Profile


Company Profile
CV Kripik Carica Murni


Diskrepsi Perusahaan
CV Kripik Carica Murni adalah perusahaan swasta yang merupakan distributor olahan Buah Carica menjadi Kripik Buah Carica Khas Dataran Tinggi Dieng Wonosobo dan berkantor pusat di Jalan Dieng Km3 Kalianget Wonosobo Jawa Tengah.

VISI
Perusahaan CV Kripik Carica Murni milik Khania ini ingin menjadi salah satu usaha kecil menengah yang bisa menjadi pemimpin dalam pasar produksi makanan berbahan dasar carica oleh-oleh khas Wonosobo.

MISI
Perusahaan CV Kripik Carica Murni berusaha untuk menyediakan produk yang inovatif dan variatif dengan kualitas bagus, harga terjangkau dan pelayanan yang memuaskan.

MOTTO
Produk Tradisional, Cita Rasa Internasional.

Tujuan perusahaan adalah memanfaat kreatifitas pengolahan buah carica menjadi kripik carica sebagai kegiatan usaha di Wonosobo.

Kota Wonosobo yang terletak kurang lebih 120 kilometer dari Semarang sebagai ibukota propinsi, memang menyimpan banyak potensi wisata, baik wisata alam maupun wisata boga. Wisata alam yang dapat dikunjungi antara lain Candi Hindu Pendawa Lima yang dibangun pada abad kesembilan, kawah Dieng yang sampai sekarang masih aktif, Telaga Warna dan Telaga Balaikambang. Selain itu kita juga bisa menemui anak-anak berambut gimbal sejak lahir.

Sedangkan wisata boga yang ditemui juga tak kalah menarik. Di sana kita bisa menemui berbagai camilan khas Wonosobo seperti kacang koro, kripik jamur, dendeng, bahkan purwaceng (Pimtinella pruacen), yang dikenal sebagai obat kuat (viagra) lokal. Kemudian yang paling khas di Wonosobo adalah Buah Carica.

Buah Carica khas dataran tinggi Dieng, ini tumbuh pada ketinggian 2000 meter dpl. Tumbuhan ini hanya dijumpai di pegunungan Dieng dan pegunungan Himalaya. Buah carica masuk dalam keluarga pepaya. Bedanya, jika pepaya biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan tropis yang memerlukan banyak panas dan matahari, maka carica termasuk keluarga pepaya yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi, memerlukan temperatur yang cukup dingin, dan banyak hujan. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo. Nama latin buah carica ini adalah Carica Pubescens atau Carica Candamarcensis, atau kadang dikenal sebagai Mountain Papaya, atau di antara penduduk setempat dikenal sebagai gandul Dieng.

Proses pembuatan kripik carica oleh semua produsen adalah serupa, bahkan serupa juga dengan pembuatan kripik buah lain dalam, seperti buah salak, pisang dan pepaya. Oleh karena itu, untuk bisa bertahan dalam bisnis tersebut, mereka bersaing dalam hal harga dan rasa. Karena kemudahan-kemudahan inilah, maka sampai saat ini di Wonosobo terdapat kurang lebih 20 industri kecil yang memproduksi buah carica.

Kripik singkong, kripik salak, kripik pisang, dan kripik jagung mungkin sudah biasa. Tetapi kalau kripik carica belum begitu dikenal di Indonesia. Selain aman dikonsumsi, keunggulannya dalam rasa yang khas menjadi daya tariknya. Tentu juga khas rasa, beserta kaya kandungan vitamin C dan vitamin A nya.

Segmen Pemasaran :
• Perguruan Tinggi
• Wilayah Kos
• Tempat Wisata

Harga Kripik Carica
Terjangkau kalangan mahasiswa

Analisis SWOT
  • Strength (kekuatan): Produk ini disamping memiliki nilai gizi yang tinggi, juga merupakan solusi untuk pemanfaatan buah carica.
  • Weakness (kelemahan): Kekhasan buah tersebut menyebabkan harganya sedikit lebih mahal dari kripik-kripik yang lain yang telah ada.
  • Opportunity (peluang): Produk kripik carica memiki Trade Mark tersendiri di kota Wonosobo dan sekitarnya.
  • Threat (ancaman): Adanya produk-produk kripik yang sudah memiki nama dan dikenal masyarakat luas.

Alat dan Bahan Pembuatan Kripik Carica
Adapun alat yang digunakan meliputi:
  • Baskom besar dan kecil
  • Kompor Gas
  • Tabung Gas
  • Panci
  • Pisau anti karat (stainless steel)
  • Telenan
  • Sarung tangan
  • Wajan

Bahan untuk membuat 50 kg buah carica:
  • 50 kg buah carica
  • 300 gr gula pasir halus
  • 450 gr minyak goreng
  • 300 ml air
Bahan yang dapat digunakan setiap membuat kripik pada dasarnya semua jenis buah yang awalnya kadar padatannya tinggi dengan tekstur tidak terlalu lembek dan buah yang tidak terlalu matang sehingga akan menghasilkan kripik yang berkualitas.

Proses Pembuatan Kripik Carica

Cara pembuatan kripik carica ini sangat sederhana. Proses produksinya adalah sebagai berikut:
  1. Pemilihan buah segar. Pilihlah buah segar carica yang matang pohon dan tidak terlalu lunak, bentuknya relatif sama, bebas hama dan penyakit serta kerusakan lain seperti memar atau busuk.
  2. Penghilangan bagian-bagian yang tidak terpakai. Tahap ini terdiri pengupasan kulit menggunakan pisau anti karat (stainless steel) yang tajam atau dikupas seperti biasa dengan tangan sekaligus dihilangkan kulit arinya.
  3. Pengirisan. Pekerjaan pengirisan dilakukan dengan pisau dapur anti karat di atas alas (telenan kayu). Bentuk irisan sesuai dengan keinginan tetapi harus diusahakan menjadi bentuk yang menarik. Besar irisan sebaiknya diatur agar habis dengan satu sampai dua kali gigitan.
  4. Pencucian. Pencucian daging buah yang sudah diiris dengan air bersih yang mengalir dimaksudkan setiap menghilangkan kotoran-kotoran yang masih melekat maupun tercampur pada daging buah selama pengupasan dan pengirisan.
  5. Pencelupan air panas. Dicelup ke air panas kira-kira 3 menit sambil diaduk pelan ( 1 kg buah dalam 2 lt air panas) untuk mematikan enzim penyebab pencoklatan, mengurangi kandungan mikroba pada bahan dan untuk melayukan.
  6. Penirisan. Penirisan dimaksudkan setiap menghilangkan air bahan cucian yang melekat pada bahan agar proses penggorengan menjadi lebih cepat.
  7. Panggorengan. Buah carica yang sudah ditiriskan tersebut kemudian digoreng dengan menggunakan minyak kelapa dalam suhu sedang kompor gas, irisan buah carica tersebut digoreng perlahan-lahan sesuai dengan muatan wajan. Catatan: Untuk rasa manis gula halus ditaburkan dalam hasil gorengan buah carica. Untuk rasa asin, gurih, pedas bubuk perasa tinggal ditaburkan dalam hasil gorengan buah carica.
  8. Pengemasan. Kripik carica yang telah digoreng kemudian dibiarkan panasnya berkurang dan kemudian dikemas menggunakan kantong plastik polipropilen ( pp) tebal 12 mikron atau dengan alumunium foil.
Sumber Unduhan:
http://www.makmur-sejati.site50.net/index.php?p=1_9
http://www.feedblitz.com/f/?previewfeed=405167#405167_0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Khaniatul Maslakhah 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .